Minggu, 04 Januari 2015

Cara Mengatasi Globalisasi Dalam Bidang Sosial Budaya









1.Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Pada hakikatnya globalisasi adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian di tawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruhdunia.

Globalisasi ini berlangsung di semua bidang kehidupan seperti di bidang politik, ekonomi,sos-bud, dan han-kam. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam proses globalisasi. Perkembangan teknologi yang begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Mendengar istilah globalisasi yang terbayang oleh kita mungkin adalah sebuah sistem yang mengatur ekonomi dunia tanpa mengenal batas-batas negara. Hal tersebut tidak lain berkaitan dengan adanya pasar bebas yang belum lama ini menjadi pusat perhatian masyarakat. Sebenarnya konsep globalisasi tidak hanya dipahami sebagai kegiatan ekonomi saja tapi juga kegiatan teknologi dan komunikasi yang mencakup semua aspek kehidupan manusia. Kegiatan teknologi dan komunikasi yang dimaksud tidak lain adalah semakin berkembangnya alat-alat IPTEK di berbagai bidang dan penyebarannya yang sangat cepat. Contoh kecil yang akhir-akhir ini sangat populer adalah perkembangan alat-alat elektronika seperti televisi yang berkembang menjadi alat multifungsi yang dilengkapi akses untuk komunikasi dan multimedia. Selain itu, produk-produk baru juga banyak yang bermunculan antara lain i-Pad, i-Phone, dan produk-produk gadged lainnya. Perkembangan tersebut tidak lepas dari kebutuhan masyarakat yang tinggi akan informasi dan komunikasi.

2.  Cara Menghadapi Globalisasi Di Bidang Soisal Budaya


Cara masyarakat menyikapi pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya. Globalisasi memang suatu fenomena yang telah berlangsung dan tidak mungkin kita hentikan, oleh karena itu kita harus mencari cara untuk menyikapinya bukan cara untuk menghentikannya. Adapun cara yang mungkin dapat kita lakukan bersama agar Indonesia budaya Indonesia tetap  terlindungi sehingga generasi penerus bangsa kelak dapat menikmati indahnya keagungan budaya Indonesia, diantaranya:
1.Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia, tidak begitu saja lalu mengadaptasi untuk kemudian digunakan bersama-sama.
2.Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia.
3.Menyukai dan menggunakan produk-produk asli Indonesia.
4.Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya beragam untuk bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus globalisasi juga tidak hilang karena diklaim negara lain.
5.Mematenkan setiap budaya Indonesia serta mempublikasikannya agar tetap terjaga dan menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.

6.Berpegang teguh pada nilai religius, spiritualis dan memupuk rasa kebhinekaan agar Indonesia tetap berjaya dengan budayanya.

Kebijakan bidang sosial budaya dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan IPTEK sebagai berikut :
• Mengembangkan dan membina kebudayaan Nasional bangsa Indonesia yang bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang mengandung nilai-nilai universal, termasuk kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara.
• Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen, pengedar dan pemakai.
• Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif, terutama bahaya penyalahgunaan narkotika, obat-obatan terlarang dan narkotika lainnya melalui gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkotika.
Kemerdekaan memberikan kesempatan kepada bangsa kita untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya. Dengan berpedoman pada Pancasila, bangsa Indonesia membangun masyarakat Indonesia modern sesuai budaya bangsa.
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya asing, maju dan sejahtera, dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, Bertakwa, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai IPTEK serta berdisiplin.
Dalam visi GBHN 1999 menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan menjadi ukuran segala upaya pemodernan masyarakat. Keberhasilan pembangunan senantiasa harus dinilai berdasarkan kenyataan sejauh mana proses dan juga hasil-hasil pembangunan telah mengangkat martabat manusia Indonesia. Martabat manusia hendaklah menjadi ukuran terhadap keberhasilan gerak pembangunan, namun ironisnya kadang-kadang atas nama modernitas pembangunan tidak jarang justru diwarnai dengan tindakan-tindakan yang tidak memanusiakan manusia, misalnya :
• Perlakuan sewenang-wenang terhadap buruh dan rakyat kecil
• Penggusuran permukiman penduduk secara paksa demi mendirikan bangunan prestisius.
• Tindak kekerasan
• Pencemaran lingkungan
• Penyelewengan pemanfaatan teknologi
• Upaya mendorong masyarakat bersikap materialistik dan hedonistic melalui berbagai iklim
Itulah kenyataan yang sebenarnya, terwujudnya masyarakat Indonesia yang modern dan manusiawi harus terus diperjuangkan. Dengan berbekal kemampuan IPTEK yang tangguh serta wawasan kemanusiaan yang luas kita siap menapaki era globalisasi dan kemajuan IPTEK menuju masyarakat Indonesia yang manusiawi.
Kehidupan yang Diharapkan dalam Pembangunan di Era Globalisasi
Kehidupan yang diharapkan dalam Era Globalisasi
Ketika pembangunan kita memasuki era globalisasi diperkirakan kita hidup dalam suasana penuh persaingan, perdagangan bebas, dan hubungan antar bangsa yang semakin terbuka. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang dan memadai. Dengan demikian, gambaran kehidupan yang sesuai dengan era itu antara lain sebagai berikut :
• Kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, antara lain tercermin dari kemampuan profesionalismenya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
• Semakin handalnya sumber pembiayaan pembangunan yang berasal dari dalam negeri yang berarti semakin kecil ketergantungan pada sumber pembiayaan dari luar negeri.
• Kemampuan untuk memenuhi sendiri kebutuhan yang paling pokok agar tidak menimbulkan berbagai keraguan.
• Ketahanan ekonomi yang tangguh dan memiliki daya saing tinggi.
• Etos kerja dan disiplin masyarakat yang tinggi.
Selain itu, perlu diperhatikan juga situasi internasional. Baik situasi politik, ekonomi, maupun keamanan. Karena hal itu akan dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan kita baik langsung ataupun tidak langsung. Dan pada akhirnya akan dapat mengganggu tercapainya sasaran pembangunan nasional.
Dalam bidang budaya, globalisasi juga sangat berperan positif. Dengan adanya globalisasi budaya, orang dari negara lain dapat mengetahui kebudayaan dalam negeri dan sebaliknya. Hal tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan promosi pariwisata di masing-masing negara dan akan mendorong orang berkunjung ke negara tersebut. Arus globalisasi juga berdampak pada mode busana dunia yang ditandai dengan banyaknya orang yang memakai pakaian dengan mode yang sama di berbagai belahan dunia. Selain itu juga masih banyak dampak positif di berbagai bidang lainnya.
Globalisasi memang mempunyai banyak dampak positif namun tidak dapat dihindari bahwa yang belakangan ini lebih sering dibicarakan orang adalah mengenai dampak negatifnya. Contohnya antara lain dari bidang teknologi dan informasi, banyak informasi yang masuk saat ini tidak tersaring yang artinya informasi yang tidak baik dapat masuk dengan mudah. Jika hal tersebut terjadi maka dapat menyebabkan terjadinya penurunan moral bangsa. Bagaimana tidak? Contohnya saja internet. Dengan internet, orang dapat mengakses berbagai macam informasi yang diinginkan tetapi informasi yang ada saat ini justru banyak yang dibumbui dengan hal-hal negatif seperti pornografi dan situs-situs yang berbau kekerasan. Televisi juga demikian, banyak tayangan yang diputar justru mempertontonkan hal-hal yang negatif seperti adegan kekerasan. Selain itu, globalisasi juga dapat menciptakan perilaku konsumtif. Hal ini tidak lepas dari banyaknya masyarakat saat ini yang mengkonsumsi barang-barang elektronik dan transportasi untuk memenuhi kebutuhannya. Banyak dari mereka tidak lagi mementingkan fungsi barang-barang tersebut tetapi hanya untuk barang pameran dan sekedar untuk fashion saja. Semakin banyak dan canggih barang yang dimiliki maka orang itu akan dipandang tinggi. Tidak hanya itu, perkembangan teknologi dan informasi menciptakan sikap menutup diri, berpikir sempit, pemborosan pengeluaran, dan meniru perilaku yang buruk.
Kita dapat menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa, mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri, meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara negara maju, berusaha mengikuti perkembangan IPTEK, dan yang paling penting meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME, menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya semangat mencintai produk dalam negeri,  menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya,  menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya, mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya, selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,ideologi,ekonomi,sosialbudayabangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai




Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact us

Nama

Email *

Pesan *